Proses terjadinya Pelangi
Minggu, 24 Mei 2015
/
No Comments
Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.
Pembentukan[sunting | sunting sumber]
Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum warna besar berbentuk lingkaran yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi spektrum warna pelangi. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda-beda berderet dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi terlihat sebagai busur dari permukaan bumi karena terbatasnya sudut pandang mata, jika titik pandang di tempat yang tinggi misalnya dari pesawat terbang dapat terlihat sebagai spektrum warna yang lengkap yaitu berbentuk lingkaran. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
= PROSES TERJADINYA PELANGI =
Pelangi
merupakan fenomena optik dan meteorologi yang menghasilkan
spektrum cahaya yang hampir bersambung di langit apabila
matahari bersinar setelah terjadi hujan.
merupakan fenomena optik dan meteorologi yang menghasilkan
spektrum cahaya yang hampir bersambung di langit apabila
matahari bersinar setelah terjadi hujan.
Pelangi berupa lengkungan warna warni dengan warn merah
pada lengkungan paling luar dan warna ungu pada lengkungan
paling dalam. Warna-warna pelangi adalah merah, oranye,
kuning, hijau, biru, indigo, dan ungu.
pada lengkungan paling luar dan warna ungu pada lengkungan
paling dalam. Warna-warna pelangi adalah merah, oranye,
kuning, hijau, biru, indigo, dan ungu.
Pelangi terjadi karena peristiwa pembiasan sinar matahari oleh
air hujan, oleh karena itu pelangi dapat dilihat setelah hujan turun.
Bentuknya yang berupa lengkungan terjadi karena tetes air hujan
diudara yang berbentuk bulat atau sfera. Namun biasanya bagian
bawah pelangi terlindungi oleh bumi sehinggga pelangi pelangi
yang dapat dilihat hanya berupa lengkungan. Pelangi secara utuh
dapat dilihat jika sedang berada di pesawat terbang yang
mengudara.
air hujan, oleh karena itu pelangi dapat dilihat setelah hujan turun.
Bentuknya yang berupa lengkungan terjadi karena tetes air hujan
diudara yang berbentuk bulat atau sfera. Namun biasanya bagian
bawah pelangi terlindungi oleh bumi sehinggga pelangi pelangi
yang dapat dilihat hanya berupa lengkungan. Pelangi secara utuh
dapat dilihat jika sedang berada di pesawat terbang yang
mengudara.
Isaac Newton adalah orang yang pertama kali menyelidiki
mengapa cahaya putih dapat menghasilkan spektrum warna
pelangi. Newton melakukan eksperimen untuk menyelidiki halini.
cahaya matahari diarahkan pada suatu lubang sempit dalam
sebuah ruang gelap. jika sebuah prisma kaca diletakkan
diantaranya maka sinar matahari akan terlihat sebagaibspektrum
warna
mengapa cahaya putih dapat menghasilkan spektrum warna
pelangi. Newton melakukan eksperimen untuk menyelidiki halini.
cahaya matahari diarahkan pada suatu lubang sempit dalam
sebuah ruang gelap. jika sebuah prisma kaca diletakkan
diantaranya maka sinar matahari akan terlihat sebagaibspektrum
warna
a. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya matahari yang berwarna putih oleh prisma
disebabkan oleh :
Pembiasan cahaya matahari yang berwarna putih oleh prisma
disebabkan oleh :
1. Masing-masing warna bergerak dalam bentuk gelombang
dengan panjang gelombang yang berbeda
beda
dengan panjang gelombang yang berbeda
beda
2. cahaya merah memiliki panjang gelombang 700 nm,
sedangkan cahaya ungu memiliki panjang
gelombang 400 nm.
sedangkan cahaya ungu memiliki panjang
gelombang 400 nm.
3. Perambatan gelombang yang melalui prisma akan
mengalami pembiasan karena gelombang melewati
dua medium yang berbeda kerapatan nya yaitu dari udara
kekaca.
mengalami pembiasan karena gelombang melewati
dua medium yang berbeda kerapatan nya yaitu dari udara
kekaca.
4. Warna yang memiliki panjang gelombang terpanjang
(merah) dibiaskan paling sedikit , sedangkan
(merah) dibiaskan paling sedikit , sedangkan
warna yang memiliki panjang gelombang yang terpendek
dibiaskan paling banyak.
dibiaskan paling banyak.
b. Proses Terjadinya Pelangi
Pelangi terjadi karena pembiasan cahaya. Cahaya yang
melewati dua medium yang berbeda akan mengalami pembiasan
dan perubahan arahnya.Pembelokan ini terjadi karena cahaya
bergerak dengan kecepatan berbeda ketika melalui medium yang
berlainan.
Pelangi terjadi karena pembiasan cahaya. Cahaya yang
melewati dua medium yang berbeda akan mengalami pembiasan
dan perubahan arahnya.Pembelokan ini terjadi karena cahaya
bergerak dengan kecepatan berbeda ketika melalui medium yang
berlainan.
Hal ini juga yang menyebabkan cahaya putih dipisahkan
berdasarkan frekuensinya. Tetes air hujan berfungsi
menyebarkan cahaya matahari sehingga terbentuk pelangi.
berdasarkan frekuensinya. Tetes air hujan berfungsi
menyebarkan cahaya matahari sehingga terbentuk pelangi.
c. Jenis-jenis pelangi
1. Pelangi primer
Pelangi yang terjadi akibat satu pantulan air hujan. Pelangi
primer memiliki warna yang terkuat, dengan warna merah pada
bagian luar merah dan bagian dalam ungu.
Pelangi yang terjadi akibat satu pantulan air hujan. Pelangi
primer memiliki warna yang terkuat, dengan warna merah pada
bagian luar merah dan bagian dalam ungu.
2. Pelangi sekunder
Terjadinya pemantulan cahaya sebanyak dua kali atau lebih.
Pelangi sekunder yang dihasilkan oleh dua pemantul akan terlihat
dilangit diatas pelangi primer. Susunan Pelangi sekunder
merupakan kebalikan dari susunan warna pelangi primer. Pada
pelangi sekunder warna merah berada didalam dan ungu diluar.
warna pelangi sekunder jeuh lebih rendah dari pelangi primer
Terjadinya pemantulan cahaya sebanyak dua kali atau lebih.
Pelangi sekunder yang dihasilkan oleh dua pemantul akan terlihat
dilangit diatas pelangi primer. Susunan Pelangi sekunder
merupakan kebalikan dari susunan warna pelangi primer. Pada
pelangi sekunder warna merah berada didalam dan ungu diluar.
warna pelangi sekunder jeuh lebih rendah dari pelangi primer
Wikimedia Commonsmemiliki galeri mengenai:
|